Jumat, 30 Januari 2009

Selasa, 2009 Januari 27

DUPLIKASI




ANGGOTA KELOMPOK:
1. Ifnatiani (06701012)
2. Rikha Indriaswari (06701017)
3. Rini Atyarwardani (06701019)
4. Supendi (06701020)
5. Ummu Hani (06701025)
6. Widia Astuti (06701026)
7. Winda Utami R (06701027)

KARBON
I. Pengertian Kertas Karbon
Kertas karbon adalah kertas dengan lapisan tinta kering yang diikat dengan lilin di salah satu sisi. Digunakan untuk membuat salinan naskah hingga beberapa salinan sekaligus. Produsen kertas karbon dulunya merupakan konsumen montan wax terbesar.
II. Fungsi Kertas Karbon
Fungsi kertas karbon sudah digantikan oleh mesin fotokopi walaupun masih saja ada orang yang menggunakan kertas karbon sewaktu mengetik. Struk kasir biasanya menggunakan kertas salinan tanpa karbon (carbonless copy paper) yang bagian bawahnya tidak berwarna hitam tapi bisa menghasilkan salinan seperti kertas karbon. Kertas karbon juga masih banyak digunakan di bank, kantor pos dan berbagai jasa layanan publik.
III. Cara Menggunakan Kertas Karbon
Kertas karbon diletakkan di antara dua lembar kertas kosong atau lebih. Ketika kertas paling atas ditulisi dengan menggunakan mesin ketik atau alat tulis lainnya, kertas karbon yang berada di bawahnya juga ikut terkena tekanan dari pukulan logam dan alat tulis yang meninggalkan jejak-jejak huruf pada naskah asli. Tekanan pada kertas karbon memindahkan tinta kertas karbon ke kertas yang berada di bawahnya sehingga kertas yang berada di bawah kertas karbon menjadi salinan dari naskah asli.
Pukulan logam pada mesin ketik meninggalkan bekas pada sisi kertas karbon yang berlapis tinta setelah tinta pindah ke kertas yang ada di bawahnya. Akibatnya, isi naskah yang pernah disalin bisa diketahui dengan melihat bekas jejak-jejak huruf pada sisi kertas karbon yang berlapis tinta. Informasi yang bersifat rahasia biasanya dilindungi dengan cara menghancurkan kertas karbon dengan mesin penghancur kertas.

NEGATIF FILM
I. Pengertian Negatif Film

Film negatif atau klise, adalah sebutan untuk citra yang terbentuk pada film sesudah dipotretkan dan sesudah dikembangkan, di mana bagian yang terlihat gelap pada gambar, pada objek terlihat terang. Warna yang timbul berlawanan karena bagian terang dari objek memantulkan banyak cahaya ke film dan menghasilkan area gelap. (Syaifudin, Mahfud,2004: 4).
II. Jenis dan Gambar Negatif Film
Negatif Film Black and White
Klise hitam putih adalah reproduksi dari suatu model asli dalam bentuk hitam putih yang biasanya hanya berupa garis-garis datar dan/atau titik tanpa perbedaan nada.
(Syaifudin, Mahfud,2004: 4).

Negatif Film Color
Klise berwarna adalah klise raster yang mewujudkan model berwarna dalam warna-warnanya, untuk itu digunakan tiga atau empat klise yang nantinya dicetakkan bertumpukan dan dengan demikian memberikan hasil berwarna. (Syaifudin, Mahfud,2004: 12).

III.Proses Cuci Cetak Film
a.Proses Setelah selesai proses pemotretan, gulung kembali film ke dalam kaset. Usahakan ujung film tetap diluar kaset. Keluarkan film dari kamera. Kemudian siapkan peralatan untuk pencucian film. Tarik ujung film sedikit dan gunting.
2.Siapkan rol penggulung film pada tangki pengembang. Matikan lampu kamar gelap. Keluarkan film dari kasetnya. Ambil ujung film dan selipkan pada rol penggulung. Pastikan film terpasang pada posisi yang tepat.
3.Setelah film tergulung pada rol penggulung film, gunting ujung film sisi yang lain yang masih menempel pada kaset. Kemudian masukan rol penggulung kedalam tangki pengembang.
4.Tutup rapat tangki pengembang. Sekarang anda boleh menyalakan lampu kamar gelap.
5.Masukkan cairan developer yang sudah dibuat sebelumnya kedalam tangki pengembang.
6.Lakukan agitasi pada tangki pengembang selama ± 10 menit (tergantung dari kebaruan obat). Jika sudah selesai, tuangkan kembali cairan developer ke tangkinya.
7.Masukkan cairan stop bath atau air ke dalam tangki pengembang.
8.Lakukan agitasi ± 2 menit. Setelah selesai tuangkan stop bath ke tangkinya. Bila menggunakan air, buang air dari tangki pengembang.
9.Masukkan cairan fixer yang sudah dibuat sebelumnya ke dalam tangki pengembang.
10.Lakukan agitasi pada tangki pengembang selama ± 5 menit (tergantung dari kebaruan obat). Jika sudah selesai, tuangkan kembali cairan fixer ke tangkinya.
11.Buka tutup tangki pengembang dan cuci dengan air mengalir hingga bersih.
12.Keringkan film yang sudah dicuci bersih dari cairan kimia dengan menjemurnya pada suhu ruangan atau mengusapnya dengan kertas tisu atau spons yang lembut hingga bersih dari air yang tertinggal. Setelah kering, lakukan filming. Negatif film siap untuk dicetak. (Darmawan, Ferry, 2000:68)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar